Skip to main content

Senja Sunyi di Barat Laut Indonesia

Haloooooooo 2 tahun sudah tangan ini tidak menuangkan cerita di halaman blog ini.
Setelah sekian lamanya, kali ini gue mau cerita perjalanan gue travelling ke pulau paling barat di Negeri yang orang bilang memiliki 1000 senja ini.

Yap Pulau Weh, Sabang namanya. Adalah pulau yang letaknya paling ujung barat Indonesia dengan titik koordinat 95°13'02"-95°22'36" BT, dan 05°46'28"-05°54'-28" LU serta dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara dan Timur; Samudera Hindia di Selatan dan Barat.



Pulau ini menurut info yang gue dapet dari rekan2 yang udah pernah kesana duluan sebelom gue kesana. Spot divingnya oke punya. Ikannya juga banyak, lebih banyak daripada perairan Indonesia di wilayah Tanah Jawa. Gugusan pulau yang aduhai kalo diliat pake mata telanjang dan terkenal dengan 1 monumen yang kalo orang ke pulau weh, wajib foto disana yaitu Tugu 0 Kilometer.

Menurut perhitungan dari Badan Informasi Geospasial tugu 0 Kilometer itu letaknya pas banget sama koordinat yang tadi gue sebutin dan foto disana itu bukti kalo emang lo udah menginjakkan kaki di pulau paling barat Indonesia.

Oke let's say gue cerita gimana gue bisa kesana, naik apa dan estimasi biaya yang harus dipersiapkan kalo temen2 mau travelling ke Pulau Weh, Sabang.

Estimasi seluruh biaya itu Rp 5.000.000,-

Comments

Popular posts from this blog

Harapan?

Selamat pagi.. Boleh aku minta waktumu sedikit? Aku rindu. Bukannya tidak peka tapi aku berusaha mencari waktu yang tepat. Ada yang mendoakanmu meski kamu mengabaikan, ada yang merindukanmu meski kamu takut. Itu aku. Jika ada tiga hingga seribu pilihan, aku akan tetap memilihmu. Selamat pagi.. Tinggalkan yang buruk, lupakan yang lalu dan maafkan. Semoga ikhlas membuka lembaran baru hidupmu. Aku bukan orang yang spesial tapi aku selalu ada bersamamu saat kau sedih dan gundah. Ketika hidup memberimu seratus alasan untuk menangis, tunjukan bahwa kamu punya seribu alasan untuk tersenyum. Aku ingin berjumpa dan duduk berdua bertukar cerita lalu pulang bersama. Jangan mengutuk jarak, nikmati saja kerinduanku padamu. Jangan tanyakan kenapa aku mencintaimu, cinta itu bukan perhitungan. Tidak ada alasan pasti untuk menjawab pertanyaan itu. Sudah terlanjur sayang, mau bagaimana lagi? Untukmu, dari hatiku. I will waiting for you but i will not waiting over you Jakarta, 24 Oktober 2021